Lomba merakit Elektronika pada Ham Fest 2001

LOMBA MERAKIT RANGKAIAN ELEKTRONIKA
Dari beberapa lomba yang diselenggarakan dalam HamFest ORARI 2001 di Serpong, hanya satu jenis lomba yang bisa kami ikuti secara utuh, dari awal hingga akhir. Maklum, kami masingmasing ada beban lain yang harus dikerjakan selain “cuci mata”.
Lomba Troubleshooting sudah selesai begitu kami masuk ruang lomba. “Lomba selanjutnya lebih seru”, begitu pemberitahuan salah seorang panitia lomba yang kami hubungi, “Lomba merakit rangkaian elektronika”, katanya.
Lomba ini diikuti 15 dari 18 peserta yang mendaftarkan diri. Sederet meja besar ditata rapi, setiap meja menampung 4
peserta, saling berhadapan dua-dua. Empat lampu sorot besar menerangi arena tersebut karena mentari menjelang tenggelam.
Solder-solder mulai dipanaskan dan paket-paket komponen mulai dibagikan, “Kelayakan pakai semua komponen telah diuji”, demikian pernyataan yang dikeluarkan panitia saat membagikan paket komponen. Sayang, pengemasannya kurang sempurna.
Ketika lakukan perhitungan jumlah, lebih dari 80% paket komponen diketahui tidak lengkap jumlahnya. Panitia terpaksa harus sibuk melengkapi kekurangannya. Dua juri diangkat dari para penonton, terpilih Ismail, YB7BS, dan Priantoto, YB4VH.
Baru kemudian kertas soal dibagikan secara tertutup.
Setelah semua siap, aba-aba start diberikan dengan menyebutkan waktu mulai menurut jam panitia. Kebanyakan mereka mulai dengan merakit daripada mengisi teori. Beberapa trik mereka gunakan, antara lain menyolder pada PCB secara terbalik, yaitu pada permukaan yang ada printed circuit-nya. Ini akan menghemat waktu karena tak perlu membolak-balik PCB saat merakit. Tetapi, cara ini bisa-bisa merugikan pada saat penilaian kerapian.
Panitia memasang demo hasil rakitan dan memvisualkannya di layar osiloskop, sekaligus mendemokan alat
penerima pancaran osilator yang berbunyi “tiiit” saat menerima sinyal osilator. Sementara itu beberapa peserta sudah mulai menyelesaikan hasil karyanya saat waktu belum mencapai setengah dari waktu yang ditentukan. Panitia dibuat sibuk menerima hasil lomba sembari menuliskan waktu usai pada lembar kertas teorinya dan memberikan nomor karya elektronikanya sesuai dengan nomor lembar teori.
Ketika waktu telah habis, saat itu juga panitia mulai mengadakan penilaian hasil lomba. Karya rakit diperiksa terlebih dahulu. Caranya dengan memberikan catu daya pada osilator dan alat pengetes didekatkan, kalau alat pengetes (yang kelihatannya homebrew) tersebut bunyi, artinya rakitan berhasil; kalau tidak, tegangan catu daya diperiksa menggunakan volt meter agar yakin arusnya sampai ke rangkaian. Penilaian ini disaksikan dengan bebas oleh para kontestan mau pun penonton yang hadir, sehingga hasilnya benar-benar “bersih”. Teori menyusul dinilai.
Sekali lagi boleh disaksikan dan boleh ikut melakukan pengawasan apabila mungkin panitia khilaf. Bahkan setelah semua teori dinilai, panitia menjelaskan jawabannya dan latar belakang teorinya kepada seluruh penonton dan kontestan.
Itulah yang membuat kami, para editor ORARI-News,terkesan. Keterbukaannya. Saat ada waktu sedikit longgar, kami sempatkan mewawancarai koordinator lomba, Nur Fauzi, YC1BXC. Menjawab mengenai mengapa proyek osilator yang ia pilih, Fauzi menjelaskan, “Osilator adalah dasar kegiatan amatir radio”, lalu lanjutnya, “Kami sengaja tidak membuat soal dengan VFO, mengingat faktor kesulitannya terlalu tinggi untuk suatu lomba”. Lomba ini dirancang kira-kira dua pekan, dan realisasinya baru kira-kira sepekan, yaitu setelah dana dari Panitia Munas keluar. Mepet memang, tapi karena “clean”, hasilnya memuaskan
semua pihak. (Tim Redaksi)
LOMBA MERAKIT
Koordinator Lomba: Nur Fauzi, YC1BXC
Wakil Koordinator: Sudarmono, YD1CYD
Anggota: Andrianto, YC1XYR
Yono, YD1TFW
Sukadi, YD1TGQ
Juri: Ismail, YB7BS
Priantoto, YB4VH
Pemenang Lomba: 1. YC1LPL
2. YD1KCT
3. YD4IFL
Sumber : Buletin elektronis ORARI - NEWS nopember 2001 - nomor 6 - halaman 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar